RUDISKAY.data.blog – Untuk teman-teman yang belum bisa main gitar, di sini kita akan mengupas rumusan belajar bermain gitar secara mendasar.
Bagi yang sudah mahir dan para master mohon berikan sedikit bumbu penyedap dengan mengirim masukan dan saran di kolom pesan atau komentar.
Tutorial ini tentunya cuma pelajaran teknik dasar saja, untuk memperdalam ilmu yang lebih tinggi silahkan belajar lagi dengan orang yang lebih ahli atau lanjut ke sekolah musik.
Baiklah langsung saja untuk teman yang mau belajar mari kita simak caranya di bawah ini.
Akan sulit bermain gitar kalau tak memahami nada-nada. Jadi, sebelum prakteknya mari kita pahami dulu tentang nada dasar.
Berikan sedikit waktu untuk membaca rumusannya, agar di kepala tersimpan formulanya yang akan mempermudah kita ketika praktek bermain gitar.
Ada beberapa tahapan untuk menguasai bermain gitar, yaitu.
- Tahap memahami nada, notasi dan akord(kunci)
- Tahap latihan ketepatan dan kecepatan jari dan senam jari.
- Tahap penerapan akord dan ritme birama (ketukan) lagu bermain gitar.
- Tahap melatih dan mempertajam insting atau feeling dalam stim (stel) senar gitar.
• Tahap memahami nada, notasi dan akord (kunci)

Nada adalah suara pada frekwensi tertentu. Nada yang beraturan dalam komposisi dan ritme waktu tertentu itu disebut Musik atau Lagu.
Not adalah simbol atau suatu nada.
Notasi adalah penulisan untuk menggambarkan nada. Ada notasi angka dan notasi balok.
Notasi angka : 1(do) – 2(re) – 3(mi) – 4(fa) – 5(sol) – 6(la) – si(7)
Notasi balok : C(do) – D(re) – E(mi) – F(fa) – G(sol) – A(la) – B(si)
Nada itu ada 7 buah yang tersusun secara bertingkat dan berjarak yang disebut sebagai tangga nada.

Susunan dari ke 7 nada itu adalah nada yang murni sebagai inti pokok yang disebut sebagai tangga nada Diatonis Yaitu :

Jarak tingkatan dari nada nada itu disebut Interval.
Contoh nada A ke B ke C dan seterusnya. Contoh gambar di bawah ini :


Di antara jarak tingkatan intervalnya, Nada yang naik 1/2 nada di sebut kress (#) dan nada yang turun 1/2 nada di sebut mol (b). Contoh gambar di bawah :


Nada A menjadi A kress (A#) karena di naikkan 1/2 nada, dan nilai atau nada nya sama dengan nada Bmol (Bb), yang diturunkan 1/2 nada dari nada B. Jarak antara nada A dan nada B adalah 1 nada.
Nada yang lain pun bisa terjadi hal yang sama, cuma menjadi beda nama karena dinaikkan atau diturunkan oleh nada di atas atau di bawahnya.
Contoh lagi nada F ke arah nada G. Nada F jadi F kress (F#) bila naik 1/2 nada mendekati nada G. dan nada G jadi G mol bila turun 1/2 nada mendekati nada F. Dan seterusnya.
Kalau melihat struktur nada pada gitar. Kita ambil contoh susunan tingkat interval pada senar (tali) nomor 3 dan senar nomor 5 seperti di bawah ini :


Nada B ke nada C berjarak 1/2 nada.
Nada E ke nada F Berjarak 1/2 nada.
Secara struktur susunan skala tangga nada maka nada Do pada gitar itu adalah nada C.
Jadi secara umum penulisan notasi musik di seragamkan lah menjadi Nada Do dimulai dari nada C pada tangga nada diatonis.

Tangga nada itu sebenarnya berputar-putar itu-itu saja, dari ke 7 nada do-re-mi-fa-sol-la-si sampai ke-do lagi, cuma karna terpisah dari nada apa dimulainya. Maka intervalnya jadi dua jenis, mayor dan minor. Seperti gambar di bawah :

• Tangga nada mayor, yaitu formasi nada yang di awali dari nada Do sebagai nada dasar. Do=1

• Tangga nada minor, yaitu formasi nada yang di awali dari nada La sebagai nada dasar. La=1

Jadi yang membedakan dari kedua tangga nada itu adalah nada Do dan La, sebagai nada dasar(awal).
Selanjutnya penerapan tangga nada pada gitar. Perhatikan :
Akord (Kunci)
Not nada yang digabungkan dan membentuk formasi dan dimainkan serentak secara bersamaan itu disebut Akord (kunci).
Contoh akord A mayor, terdiri dari gabungan 3 buah not nada seperti gambar di bawah ini.

Contoh akord A minor (Am), juga tergabung dari 3 buah nada seperti gambar di bawah ini.

Contoh lagi akord C mayor.


Karena nada ada 7 buah, maka akord pun terdiri dari 7 buah akord sebagai pokok inti, yaitu :
Akord : A – B – C – D – E – F – G
Karena tangga nada tadi ada mayor dan minor maka akord otomatis membentuk formasi yang basic nya mayor dan minor pula, menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Akord Mayor. Yaitu formasi gabungan nada yang memakai pola tangga nada mayor, nada Do sebagai akar dasar. Nada ke 1 = do.
Contoh kita main dari akord dasar A mayor.

Contoh kita main pada akord dasar A mayor, maka ke 7 pokok akord pasangan nya menjadi :

A – Bm – C#m – D – E – F#m – G#
Akord terdiri dari formasi beberapa nada yang tiap nada nya selalu mengikuti alur skala interval tangga nada, yang menghasilkan pasangan tersendiri pada jalurnya sesuai akor dasarnya secara otomatis.
Kita boleh bebas bermain dari akord dasar apa saja. Pasangan akord nya pun akan mengikuti struktur dan jalur tangga nadanya.
2. Akord Minor (m). Yaitu formasi gabungan nada yang memakai pola tangga nada minor, nada La sebagai akar dasar. Nada ke 1 = La
Kita ambil contoh : Akord A Minor.

Begitu pula ketika main dari akord dasar A minor, pasangan akord nya menjadi :

Am – B – C – Dm – Em- F – G
Bila kita perhatikan perbedaan dari akord dasar dan intervalnya, kedua akord A mayor dan A minor menghasilkan pasangan sesuai urutan tangga nada nya seperti gambar di bawah ini.

Dalam sebuah lagu biasanya memakai beberapa akord (kunci), kita harus tau lagu itu dimulai dari akord apa sebagai nada dasar awal. Semua akord pasangan nya akan ada dalam lingkaran tangga nada sesuai susunan interval nya, ketika mengiringi sebuah lagu.
Contoh :
Nada dasar C mayor pasangan nya adalah : C – Dm – Em – F – G – Am – B
Nada dasar D mayor pasanganya adalah : D – Em – Fm – G – A – Bm – C#
Dan seterusnya.
Dari ke 7 pokok akord gitar tersebut terbagi lagi menjadi begitu banyak varian dan namanya sampai ratusan jumlahnya.
Tapi pelajaran itu nanti akan bisa dipahami dan otomatis bisa meraba sendiri setelah memahami struktur skala dan pola ke 7 akord pokok yang menjadi inti dari semua akord.
Tak perlu capek dan pusing menghafal bentuk-bentuk akord yang ratusan banyaknya, intinya semua akord yang ada adalah varian atau perkembangan dari ke 7 akord pokok seperti yang telah kita bahas di atas.
Bahkan anda boleh menciptakan atau membentuk komposisi dan kombinasi formasi akord menurut kreasi anda sendiri dalam lingkaran jalur struktur nada, bila tak cukup pake jari tangan memainkannya pake jari kaki biar sip. Tak harus terpaku mengikuti teori musik yang baku.
Baiklah, belajarnya bertahap saja biar tidak pusing, karena belajar butuh proses, seperti buah yang matang melalui proses dan tahapan.
Saya rasa cukup di sini dulu, tahapan berikutnya akan kita sambung di tahap 2.
Di bawah ini ada beberapa buah contoh formasi akord pokok.

Di bawah ini adalah not-not nada yang ada pada tiap kolom gitar.

Untuk latihan Jari, cari saja cara yang termudah untuk Anda, bisa dengan latih memindahkan posisi jari pada kunci C ke F ke G secara cepat berulang-ulang sampai tepat dan seterusnya.
Warning ! Saat tekun latihan, ujung jari akan terasa sakit dan mungkin sedikit bengkak beberapa hari dan akan sembuh dengan sendirinya sampai jari terbiasa.
Bersambung ke tahap berikutnya…