Pekerja dan Pengusaha

Rudiskay.data.blog –

Fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saat ini oeie eeuubegitu sulitnya lapangan kerja dan membengkaknya angka pengangguran, mendorong saya untuk sedikit mengurai pemikiran.

Apakah saudara termasuk orang yang sedang kesulitan dalam hal keuangan ? dan belum selesai jilid cerita tentang rumusan uang dalam kehidupan Anda? Bila iya, maka mari kita sedikit berbagi cerita.

Atau Anda termasuk orang yang biasa saja, walau tidak kaya tetapi tidak ada masalah soal finansial karena sudah selesai dengan konsep uang, maka Anda boleh abaikan tulisan ini atau sudilah kiranya mau berbagi sedikit pengalaman atau bumbu penyedap sebagai masukan ilmu pengetahuan.

Seorang pengusaha sejati, walaupun mereka dilucuti, diambil seluruh kekayaanya sampai miskin lalu dilempar ke belahan bumi manapun, ia akan kembali membentuk pondasi usahanya dari nol, bukan dari harta warisan ataupun sejenisnya, karena modal usaha bukanlah sekarung uang, tetapi ada di dalam kepala.

Tulisan ini hanyalah sekedar refleksi dan persepsi, bukan tulisan yang menggurui siapapun, karena bisa jadi saya lebih buruk dari apa yang bisa dibayangkan.

Saya menulis ini bukan pula berarti uang saya melimpah ruah, karena menjadi kaya raya bukanlah tujuan utama hidup saya.

Menjadi kaya atau jadi miskin bukan subtansi yang saya maksud, tetapi bagaimana agar kita hidup tanpa masalah dengan keuangan, tidak berhutang kesana-sini, dan selalu ada uang walau hanya sekedar cukup, Itu saja.

Karena bagi saya kaya-raya bukanlah pencapaian, kekayaan hanyalah efek atau akibat yang sifatnya otomatis dari kualitas kebiasaan hidup dan pola cara berfikir kita sendiri.

Bila saat ini saya terlihat miskin, itu artinya saya belum pantas kaya dan masih harus banyak berusaha dan butuh banyak belajar, sampai kehidupan memberi kelayakan bagi saya sebagai orang sukses.

Bila belum berhasil juga? Maka saya menikmati kehidupan, dan fokus saja dengan selalu membenahi kualitas sumber daya yang dimiliki, sekalipun badai kehidupan silih berganti, ketenangan dan kebersihan hati menjadi spririt agar tidak pernah berhenti berusaha.

Uang mungkin menjadi hal yang paling sensitif dan paling serius bagi kebanyakan orang.

Bagaimana tidak, uang mampu merubah sesuatu yang paling mendasar sekalipun.

Kebahagian seseorang pun mampu dipengaruhi oleh adanya uang.

Bahkan sebuah hubungan bisa rusak hanya karena uang.

Bila tidak punya uang ? Hmm.. Itu masalah serius, kawan.

Sebagian orang masih banyak yang kesulitan dalam masalah keuangan.

Kenapa ?

Bisa jadi karena minimnya pengetahuan, sedikitnya lapangan kerja, atau penghasilan yang minus dalam memenuhi kebutuhan hidup, atau juga cara dan kebiasaan hidup Anda sendiri yang mempengaruhinya.

Jangan pernah mudah menuduh Tuhan atas nasib Anda yang buruk. Refleksi dan koreksi apakah ada kesalahan system dari diri kita sendiri.

Alam mempunyai aturan hukum yang pasti, nyata dan adil. Tidak akan tumbuh padi bila yang Anda tanam adalah rumput.

Nasib Anda berada ditangan Anda sendiri, susah ataupun senang adalah efek dari amalan kita sendiri.

Tuhan tidak akan merubahnya tanpa Anda sendiri yang menentukan. Kecuali Anda benar-benar manusia suci beriman sehingga Tuhan berkehendak menguji.

Disadari ataupun tidak, cara hidup kita adalah presentasi yang terintegrasi dari kerangka dan pola pikir (Mindset) yang kita bentuk di dalam kepala kita sendiri.

Contoh :

Untuk mendapatkan uang, apakah cuma bisa didapat dari gaji dengan bekerja dengan orang lain ? Dengan kata lain harus menjadi karyawan dan mencari-cari kerja biar ada penghasilan, begitukah ?

Satu pertanyaan di atas bisa menghasilkan jawaban yang berbeda-beda dari setiap orang.

Artinya tidak semua orang memiliki cara berfikir yang sama. Tergantung kerangka dan pola pikir yang kita bentuk sebagai cara hidup.

Jika hari ini Anda tidak bekerja keras maka tidak menghasilkan uang, itu artinya uang cuma bisa Anda dapatkan dengan cara bekerja.

Nah lho…

Apakah ada orang yang cuma duduk-duduk di rumah, atau mereka yang sambil santai rebahan tetapi uang tetap mengalir dalam rekening mereka ? Justru uang yang bekerja untuk mereka atau uang yang mengejar mereka.

Jawabannya Ada !

Bagi Anda pengusaha tentu tau dan paham kemana arah pembicaraan ini.

Walau Anda cuma seorang pedagang kacang goreng keliling misalnya, dunia tidak bisa membantah Anda sebagai pengusaha dan bos yang menggaji diri Anda sendiri walau di level terkecil.

Lalu bagaimana caranya ?

Untuk bisa menjadi pengusaha, dimulai dari beranikah kita mengecilkan ego pada diri sendiri, selama ego dan gengsi masih bersarang di dalam diri maka langkah Anda akan selalu terhalang.

Beranikah kita mengakui kekurangan diri sendiri dan selalu berbenah agar ilham atau pengetahuan itu masuk sekalipun harus belajar pada sampah dan lalat, sebagai kekuatan dan sumber daya baru.

Beranikah kita memulai sesuatu yang berbeda, masuk pada sesuatu yang terasa baru dan meninggalkan kebiasaan lama yang membuat hidup susah untuk mencapai standar yang lebih tinggi.

Beranikah kita menerima kritik dan masukan ilmu sebagai modal dasar pengembangan diri tanpa merasa tersinggung ataupun rendah diri pada siapapun ?

Sudahkah kita mengenali diri secara utuh (Tau diri) sehingga tau semua potensi dan kelemahan yang kita miliki.

Apakah perilaku, adab ataupun etika yang kita miliki baik atau buruk terhadap orang lain. Karena sikap dan perlakuan kita akan mempengaruhi seberapa mudah dan susahnya rejeki kita sendiri.

Kita uji, coba Anda jahat sama seseorang, Lalu coba bertamu kerumahnya, apakah akan ada rejeki disana? Boro-boro Anda ditawarin makan, minum kopi atau dipinjamin duit sama dia, yang ada Anda kena Usir, berarti rejeki terputus disitu.

Lalu coba Anda berperilaku baik dengan seseorang, ketika Anda kerumahnya Anda tentu disambut baik, kemungkinan dijamu makanan minum dan sebagainya. Artinya disini rejeki ada peluang.

Bicara Uang, kita tau uang adalah sebuah material yang disederhanakan sebagai pengganti atau alat “Nilai tukar.”

Untuk mendapatkan sesuatu maka nilai tukar apa yang bisa kita beri ? Maka peradaban dan budaya manusia membuat uang sebagai nilai tukar tersebut.

Pergeseran nilai uang terus berubah seiring perubahan zaman. Dari alat nilai tukar menjadi sebuah kekuatan (power).

Anda bisa dipandang hina tanpa uang, dan sebaliknya bisa dipandang terhormat karena uang melimpah.

Jadi, apakah sampai hari ini Anda masih mengejar uang atau sebaliknya uang yang datang kepada Anda ?

Uang semakin dikejar ia akan semakin terasa sulit didapat.

Bila kita tidak mendapatkan pekerjaan untuk menghasilkan uang kenapa tidak membuka lapangan pekerjaan sendiri (usaha).

Oh, terbentur modal, alasan umum dari sebagian orang dengan jawaban tidak memiliki modal untuk usaha.

Bila itu alasan Anda, itu sama saja dengan menghina Tuhan.

Kenapa ?

Karena setiap manusia telah diberi modal yang sangat besar bahkan mahal tidak ternilai harganya pada setiap diri manusia.

Contoh tangan kita, berapa harga sebuah tangan ? Bila tangan Anda ditawar 1 milyar apakah Anda akan melepasnya ?

Betapa kaya kehidupan Anda bila mau mengakui dan menyadarinya, coba kita kumpulkan seluruh uang seisi dunia dan ditukar dengan kesehatan Anda, uang sedunia milik Anda tapi Anda hanya bisa terbaring kaku apakah Anda mau ?

Modal utama dalam sebuah usaha bukanlah uang, tetapi akal dan rumusan pola hidup, kemauan yang keras, konektivitas, ilmu pengetahuan (keahlian) dan spirit keyakinan.

Sekalipun Anda diberi modal uang sekarung tetapi tidak memiliki pengetahuan (Ilmu, keahlian) dalam mengelola bidang usaha yang Anda jalani dijamin usaha itu bisa ambruk alias gulung tikar.

Atau Anda sudah membuka usaha tapi selalu mengeluh dagangan sepi dan sebagainya.

Dalam usaha jangan pikirkan soal nanti laku atau tidak, fokus saja dengan mutu dagangan atau kualitas pelayanan usaha Anda.

Karena alam tidak akan melanggar hukum ketetapannya, seleksi alam selalu ada, yang terbaik akan selalu punya energi tarik dari lingkungan dan sekitarnya.

Kita uji teori diatas, di antara 10 pedagang buah yang berjajar di pasar misalnya, pasti yang dipilih pembeli adalah yang “terbaik”, entah buahnya, harganya, tempatnya, atau pedagangnya dan lain-lain.

Jangan pernah menganggap suatu wujud benda yang ada dalam kehidupan ini tidak ada harganya, apalagi menganggap barang dagangan Anda bakal tidak laku.

Dari pasir, rumput, sampai emas berlian bahkan kotoran hewan sekalipun mempunyai fungsi dan punya nilai karena akan ada orang yang membutuhkannya.

Misal Anda jualan rumput, ya jangan Anda tawarkan pada tukang besi, tapi yang butuh adalah peternak dan sebagainya, tugas kita hanyalah menyalurkan barang pada orang yang membutuhkan, maka dagangan Anda akan bernilai dan punya harga.

Untuk berbisnis tentu sedikit banyak harus belajar tau rumusan ilmu dalam marketing.

Ya bolehlah kita bekerja dengan orang lain sebagai karyawan untuk batu loncatan tabungan investasi, atau sebagai pelajaran mencari pengalaman.

Jadi, ilmu pengetahuan sangatlah penting. Pengetahuan apa yang ingin Anda kuasai ?

Tentu pengetahuan yang Anda sukai, dengan begitu Anda akan senang mempelajarinya.

“Tidak akan ada kata lelah melakukan sebuah pekerjaan yang benar-benar Anda gemari.”

Rudi Skay

Mari tanyakan kepada diri, usaha apa yang nyaman untuk Anda, bukan ikut-ikutan usaha orang lain.

Atau Anda bisa belajar dan menekuni sesuatu yang Anda sukai sampai ke tingkat menguasai, sehingga bidang itu bisa menjadi profesi dan mesin produksi yang mampu menjadi magnet yang mendatangkan uang itu sendiri.

“Jika Anda tercipta dengan potensi dan ciri sebagai burung, jadilah burung yang terbang sesuai kehendak Tuhan, jangan berusaha menjadi Ayam lantas bekerja sebagai Bebek. Yang membuat hidup Anda menjadi Burung bertubuh Ayam dan berkaki Bebek.”

Rudi Skay.
Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai