Oleh : Rudi Skay | Senin, 15 Mei 2022.

RUDISKAY.data.blog – Setiap orang tentu mempunyai masa lalu, beruntung bila seseorang itu mempunyai masa lalu yang baik-baik saja.
Nah, pertanyaannya adalah apakah ada manusia yang tidak melakukan dosa di masa lalunya ? bagaimana dengan seseorang yang mempunyai masa lalu yang buruk ?
Saya akan ambil beberapa pertanyaan untuk diri saya sendiri sebagai test point.
Sengaja ataupun tidak.
Apakah saya pernah bersalah ? Jawabnya adalah Ya ! Tentu.
Apakah saya pernah berbohong ? Ya !
Apakah saya pernah merugikan dan menyakiti orang lain ? Ya !
Wajar bila terkadang ada rasa sesal dan merasa hina bila ingat kepada masa lalu yang tidak menyenangkan.
Seiring berjalannya waktu, semua makhluk mengalami sebuah transformasi, mengalami perubahan, baik dari segi fisik, sikap, dan sebagainya.
Seseorang yang pernah melakukan perbuatan buruk kadang akan selalu di anggap buruk oleh sebagian orang yang pernah mengenalnya.
Wajar saja, mungkin itu timbul dari insting kewapadaan pada diri setiap manusia. Karena trauma pada seseorang dan tidak ingin lagi menerima perlakuan buruk yang sama dari orang yang bersangkutan.
Bisa juga itu hanyalah masalah stigma. Kita tidak bisa memaksa jalan pikiran orang lain, dan tidak perlu mencoba merubah perspektif orang untuk diri kita.
Bila masa lalu kita terlanjur buruk, ya ikhlaskan sajalah begitu. Mau diapain lagi. Yang bisa dilakukan hanyalah berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu.
Terimalah kenyataan secara jujur, apapun perspektif orang lain tentang diri kita itu adalah hak dan pendapat mereka.
Terkadang hinaan itu lebih jujur daripada pujian. Akan ada dua jenis manusia di sekitar kita, yaitu orang yang suka dan yang benci. Akan selalu ada diantara keduanya dalam kehidupan kita. Tidak perlu jadi masalah untuk hal itu.
Yang terpenting adalah apa yang kita perbuat di masa sekarang. Jalani semua dengan tanggung jawab dan bersikap adil.
Allah SWT berfirman, QS An- Nahl : 90
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Mungkin kita tidak sempat meminta maaf dan mempertanggung jawabkan perbuatan yang pernah merugikan dan menyakiti orang lain di masa lalu, maka hanya kepada Tuhan kita bisa memohon dimudahkan urusan.
Dengan niat yang baik dan hati yang tulus, pasti akan ada jalan terbaik.
Allah berfiman dalm Al-Quran, surat Al-‘Ankabut Ayat 69 :
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ – ٦٩
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”
QS. Al-Ma’idah Ayat 39
فَمَنْ تَابَ مِنْۢ بَعْدِ ظُلْمِهٖ وَاَصْلَحَ فَاِنَّ اللّٰهَ يَتُوْبُ عَلَيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Tetapi barangsiapa bertobat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Apapun yang terjadi di kehidupan ini semua adalah proses.
Kita diberi akal agar bisa berfikir, kita berfikir agar kita mengetahui (berilmu). kalau kita “Tau (berilmu)” maka akan lebih mudah untuk melakukan sesuatu. Untuk bisa “Tau” maka kita butuh belajar.
Hidup ini penuh godaan dan problema, maka kita perlu benteng keteguhan hati dan keyakinan diri untuk. memegang prinsip. Untuk itulah fungsinya iman.
Kita akan selalu menemui kesalahan, disengaja ataupun tidak. Dengan kesalahan itulah kita ambil pelajaran.
Akhlak yang terpuji serta sikap yang luhur itu tidak serta-merta langsung dimiliki seseorang tanpa melalui proses, tapi melewati tahapan dan belajar dari masalah-masalah yang pernah ia hadapi, berserah diri kepada Tuhan, sehingga Allah SWT berkenan memberikan petunjuk dan rahmat-NYA.
Saya menulis ini bukanlah berarti akhlak saya telah bagus, tapi ini hanyalah sebuah pemikiran saja yang saya sendiri masih terus belajar mendewasakan diri dan terus berusaha memperbaikinya.
Semoga Tuhan meridhoi apa yang kita perbuat.
“Bersalah itu belum tentu sebuah Dosa, tetapi Berdosa sudah pasti bersalah.
Rudi Skay
Kita tidak pernah menjadi orang yang benar sebelum tau apa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan.
Tapi bila sudah tau hal itu salah dan tetap melakukannya maka itu adalah sebuah kebodohan.”
Wassalam.